Rabu, 12 Mei 2010

Pesona Wisata Air Terjun Bagandah Kabupaten Tapin

RANTAU, Nampaknya selain wisata religius. Kabupaten Tapin juga memiliki potensi wisata lainnya yang pada umumnya wisata jenis ini menjadi sasaran tujuan warga perkotaan yang biasa hidup dalam hiruk pikuk kebisingan dan kesibukan dalam beraktifitas sehari-hari.

Air terjun Bagandah, salah satu potensi wisata di Kabupaten Tapin yang tergolong masih alami. Letaknya di desa Batung kecamatan Piani Kabupaten Tapin. Air terjun ini di kelilingi oleh hutan tropis kalimantan Selatan.

Untuk kelokasi air terjun Bagandah, infrasrtuktur jalan saat ini sebagian sudah mendukung. Diantaranya wisatawan bisa melalui badan jalan Trans Kalimantan Batu Licin-Kandangan yang menurut pengalaman penulis pada jalan tersebut lebih mudah dilalui ketimbang melalui jalan lain. Pasalnya, kondisi jalan selain itu, saat ini belum mendukung seluruhnya. Dikarenakan belum diaspal sebagian. Meskipun demikian, pesona air terjun Bagandah dipastikan dapat mengobati perjalanan yang terasa melelahkan saat melintasi jalan terjal yang mungkin menjadi jalur yang cukup sulit bagi orang yang berusia relatif tua.

Betapa tidak terobati, jika wisatawan usai melalui jalan yang terjal setibanya dilokasi langsung dihadapi oleh keindahan panorama alam yang masih alami. Beristirahat sejenak lepaskan lelah dengan ditemani alunan ritme mesra alam oleh gemericik air yang mengalir diatas bebatuan menciptakan instrument nada alami yang berkaloborasi dengan lambaian dedaunan yang diterpa angin. Ranting pohon nampak terlihat menari di belataran hutan tropis Kalimantan Selatan Kabupaten Tapin yang terdinding diantara hijaunya perbukitan. Disamping air yang mengalir, di lokasi tersebut wisatawan dapat menyaksikan keindahan alam sekitar berupa batu-batuan gunung yang kokoh menjulang.

Patut disayangkan potensi alam ini jika tidak dikembangkan oleh pemerintah daerah. Pasalnya, dari sudut panorama dan lokasi wisata air terjun Bagandah boleh dikatakan dengan puncak pass Bogor. Perbedaannya kalau puncak pass yang dibawah kaki gunung Gede, terhampar kebun teh dan jalan lintas luar kota antara Jakarta dan Bandung. Juga dipuncak terdapat villa dan losmen, yang dilokasi tersebut ada Taman Raya Cibodas, Istana Presiden Cisarua dan Taman Safari. Tak heran rata-rata, pada umumnya pekerja mulai dari karyawan, bos dan pejabat saat liburan kerja meluangkan waktu mengunjungi puncak sambil berekreasi dan beristirahat bersama keluarga dan rekan bisnisnya di villa.

Nah, seandainya pemerintah daerah Tapin membuat rencana pembangunan di titik lokasi tersebut. Seperti membangun Pendopo dan kediaman Bupati di lokasi tersebut, terus membangun kebun binatang sebagai pelestarian satwa dan membangun taman hutan yang dikemas wisata tracking dan panjat tebing, villa tempat perisitirahatan dan perhotelan. Mmmmmmm….. betapa indahnya Kabupaten Tapin dengan pesona panorama Bagandahnya diatas puncak kaki gunung Meratus Desa Batung Kecamatan Piani. Tentunya, setiap pekerja mulai dari karyawan, PNS, pejabat, pengusaha memanfaatkan waktu libur berekreasi di lokasi tersebut.

Senin, 10 Mei 2010

Masjid Keramat Banua Halat

RANTAU, Masjid Banua Halat adalah masjid tertua di daerah Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan. Pada umumnya masjid tertua di Indonesia tentunya masjid Banua Halat kerap dikunjungi oleh orang yang sengaja berniat berziarah ke masjid ini. Menurut kepercayaan masyarakat terhadap masjid tertua di Tapin yang mempunyai keramat dan daya magnet yang luar biasa karena memiliki sebuah tiang soko guru dan gentong tua di masjid tersebut. Konon, katanya kedua jenis barang keramat tersebut mengandung manfaat kesehatan yang banyak. Hal ini dapat dilihat dari mereka yang berkunjung kemasjid tersebut diantaranya ada yang memandikan bayi mereka dengan air gentong dan ada juga yang mengambil minyak di tiang soko guru dengan harapan anak yang kemasukan jin dapat sembuh.

Menurut Ibnu Mas’ud Kabid Kebudayaan dan Pariwisata di Disporabudpar Tapin mengatakan, “Kekeramatan masjid Banua Halat masih tergambar pada perlakuan masyarakatnya terhadap masjid tersebut. Diantaranya, sewaktu-waktu masyarakat setempat atau tutus Banua Halat dari daerah lain datang dan mengadakan selamatan di dalam masjid tersebut untuk meminta berkah dan keselamatan. Selain itu, masih adanya orang-orang yang menaruh air atau menempatkan botol-botol berisi air putih pada bagian tertentu terutama pada tangga mimbar selama beberapa hari agar air tersebut mempunyai berkah sehingga dapat menyembuhkan penyakit. Selain itu, diantara salah satu tiang penyangga masjid yang terletak disudut barat yang merupakan peninggalan Datu Ujung yang masih tersisa selalu diluluri minyak. Minyak tersebut sering digunakan oleh peziarah masjid untuk dioleskan pada anak-anak bahkan orang dewasa yang sakit untuk kesembuhan. Dan utamanya, dimasjid keramat tersebut setiap tanggal 12 rabiul awal sering dilaksanakan upacara besar, yakni upacara ‘beayun maulid’ yakni upacara maayun anak dalam upacara peringatan mauled nabi Muhammad saw, “katanya.

Menurut keterangan dari buku Tapin bertabur Ulama yang ditulis Muhammad Syarifuddin M.Pd bahwa banyak kalangan ulama yang sering melaksanakan sholat jum’at di masjid keramat Banua Halat. Diantaranya, tuan guru H.Amir Hamzah bin H.Hasyim warga desa Lumbu Raya. Sebelum meninggal almarhum sering melaksanakan sholat jum’at dimasjid ini sebagai kebiasaan beliau. Begitu juga dengan tempat beliau sholat dimasjid tersebut tidak pernah berubah-ubah selalu ditempat itu yakni teras depan samping kanan dekat tiang masjid. (rull)

Minggu, 09 Mei 2010

Wisata ke Tapin dan Masjid Banua Halat

Rantau, Tak seperti masjid yang lainnya, Masjid Keramat banua Halat justru menawarkan sesuatu yang berbeda dari biasanya terlebih secara kultural pada aspek kepercayaan masyarakat sekitar, konon semenjak turun temurun masjid tersebut mempunyai sebuah karismatik juga ikon peninggalan sejarah perjuangan para tokoh agama di Tapin, yang saat itu mereka berjuan mengembangkan misi agama Islam di daerah sekitar masjid.

Masjid Banua Halat ternyata memiliki magnet lain yang sangat kuat sebagai daya tarik wisata religi. Karena bagi sebagian orang, Masjid Banua Halat sebagai tujuan wisata religius di Kabupaten Tapin sekaligus simbol ke-istimewaan masyarakat Tapin.

Warga setempat menyatakan, "kurang afdhol jika berziarah ke maqam-maqam di Tapin jika tak mengunjungi masjid Keramat Banua Halat" itulah kepercayaan turun temurun nenek moyang mereka tentang keberadaan masjid tersebut, terlebih lagi tutus, keturunan yang masih asli banua halat masih terdapat di situ, karena warga desa Banua Halat sejak dulu enggan pindah dari satu daerah ke daerah lain. Selain itu juga terdapat fenomena seperti makhluk halus dari bangsa Jin yang kerap mengunjungi masjid Banua Halat setiap bulan Maulid dengan berbaur bersama manusia dalam perayaan beayun anak, dan saat itu selalu ada saja keistimewaan setiap tahun di masjid Banua Halat ini.

Selain Masjid Banua Halat yang menjadi objek wisata religi, turut serta seperti maqam-maqam tokoh ulama jaman dahulu didalam memperjuangkan agama Islam di daerah Tapin pada umumnya. Fasilitas demi fasilitas selalu di berikan oleh Pemerintah Daerah Tapin sebagai wujud keperdulian PemKab Tapin di dalam menjaga kelestarian budaya masyarakat agamis di daerah ini sehingga ke semua ini menjadi pokok kekuatan pengembangan objek wisata Kabupaten Tapin sebagai wisata religius.

Pengembangan wisata ini sebagai upaya untuk mengenang kembali sejarah Kabupaten Tapin massa lalu yang ingin menggapai predikat bangsa yang ingin berkembang dan maju dengan mengingat sejarah perjuangan para tokoh ulama waktu itu di antaranya Datu Sanggul, Datu Nuraya, Datu Suban, Datu Gadung. Konon, menurut kepercayaan masyarakat setempat objek wisata religi yang di ziarahi adalah maqamnya seorang aulia atau wali allah. Sehingga kerap kali maqam-maqam tersebut di kunjungi oleh orang-orang yang memang sengaja ingin mengalap berkah. Terlebih di bulan Puasa pada Ramadhan.

Bagi wisatawan yang ingin menuntut ilmu agama melalui majlis taklim di Tapin, pun bisa memperoleh data-data kelompok majlis taklim yang masih aktif di Tapin,data tersebut dapat di peroleh pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tapin. Hall tersebut diungkapkan beberapa waktu lalu oleh Ibnu Masud Kabid seni dan Budaya Dispora Tapin. Di tuturkan Ibnu, "Majlis Taklim yang diselenggarakan diisi oleh tuan guru atau ulama-ulama di Tapin yang mengajarkan pengetahuan pada bidang agama seperti ilmu Fiqih, yang membahas tata cara sholat, wudhu dan tayamum. Selain itu juga ada Tasawuf, Tauhid bahkan seperti pengenalan sifat dua puluh." ungkapnya. (Rull)