Senin, 10 Mei 2010

Masjid Keramat Banua Halat

RANTAU, Masjid Banua Halat adalah masjid tertua di daerah Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan. Pada umumnya masjid tertua di Indonesia tentunya masjid Banua Halat kerap dikunjungi oleh orang yang sengaja berniat berziarah ke masjid ini. Menurut kepercayaan masyarakat terhadap masjid tertua di Tapin yang mempunyai keramat dan daya magnet yang luar biasa karena memiliki sebuah tiang soko guru dan gentong tua di masjid tersebut. Konon, katanya kedua jenis barang keramat tersebut mengandung manfaat kesehatan yang banyak. Hal ini dapat dilihat dari mereka yang berkunjung kemasjid tersebut diantaranya ada yang memandikan bayi mereka dengan air gentong dan ada juga yang mengambil minyak di tiang soko guru dengan harapan anak yang kemasukan jin dapat sembuh.

Menurut Ibnu Mas’ud Kabid Kebudayaan dan Pariwisata di Disporabudpar Tapin mengatakan, “Kekeramatan masjid Banua Halat masih tergambar pada perlakuan masyarakatnya terhadap masjid tersebut. Diantaranya, sewaktu-waktu masyarakat setempat atau tutus Banua Halat dari daerah lain datang dan mengadakan selamatan di dalam masjid tersebut untuk meminta berkah dan keselamatan. Selain itu, masih adanya orang-orang yang menaruh air atau menempatkan botol-botol berisi air putih pada bagian tertentu terutama pada tangga mimbar selama beberapa hari agar air tersebut mempunyai berkah sehingga dapat menyembuhkan penyakit. Selain itu, diantara salah satu tiang penyangga masjid yang terletak disudut barat yang merupakan peninggalan Datu Ujung yang masih tersisa selalu diluluri minyak. Minyak tersebut sering digunakan oleh peziarah masjid untuk dioleskan pada anak-anak bahkan orang dewasa yang sakit untuk kesembuhan. Dan utamanya, dimasjid keramat tersebut setiap tanggal 12 rabiul awal sering dilaksanakan upacara besar, yakni upacara ‘beayun maulid’ yakni upacara maayun anak dalam upacara peringatan mauled nabi Muhammad saw, “katanya.

Menurut keterangan dari buku Tapin bertabur Ulama yang ditulis Muhammad Syarifuddin M.Pd bahwa banyak kalangan ulama yang sering melaksanakan sholat jum’at di masjid keramat Banua Halat. Diantaranya, tuan guru H.Amir Hamzah bin H.Hasyim warga desa Lumbu Raya. Sebelum meninggal almarhum sering melaksanakan sholat jum’at dimasjid ini sebagai kebiasaan beliau. Begitu juga dengan tempat beliau sholat dimasjid tersebut tidak pernah berubah-ubah selalu ditempat itu yakni teras depan samping kanan dekat tiang masjid. (rull)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar